Jakarta (benchmarknews.co) – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menunda rencana penerbitan surat utang (obligasi) sebesar Rp 1,4 triliun. Penundaan dilakukan karena dana perusahaan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capex).
Direktur Keuangan Wika Adji Firmantoro mengatakan, penundaan tersebut merupakan keputusan yang didasarkan kepada kondisi keungan internal perusahaan. Perusahaan tidak mempertimbangkan kondisi perekonomian eksternal sebelum memutuskan menunda obligasi.
“Ini tidak ada kaitannya dengan likuiditas di pasar keuangan yang semakin ketat. Kami masih ada kelebihan dana Rp3 Triliun dari komitmen pinjaman perbankan,” ujar dia di Jakarta, Senin (22/2).
Sebelumya, Wika menyatakan akan menerbitkan obligasi Rp1.4 triliun sebagai tahap awal penerbitan umum berkelanjutan (PUB), dengan total nilai Rp 6 triliun bertenor lima tahun. Penerbitan obligasi juga terkait dengan penundaan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 4 triliun untuk beberapa proyek infrastruktur.
Usulan yang masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 tersebut diantaranya akan digunakan untk proyek kawasan industri Kuala Tanjung, PLTU Banten 2×1.000 MW, PLTU Aceh 2×200 MW, jalan tol Soreang-Koja, Tol Menado-Bitung, Tol Samarinda-Balikpapan, dan WTP Jati Luhur. Hanya saja usulan itu harus ditundah dan diubah melalui APBN Perubahan 2016.
Penulis : Pamudji Slamet
Editor : Pamudji Slamet