Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana mengatakan pemanfaatan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk campuran beton bisa menghemat anggaran infrastruktur sebesar Rp4,3 trilun.
“Penggunaan beton dengan campuran FABA secara ekonomi dapat menurunkan biaya dibandingkan membuat beton konvensional, sehingga memberikan efisiensi anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp4,3 triliun sampai tahun 2028,” kata Rida Mulyana dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Selain menghemat anggaran infrastruktur, lanjut dia, pemanfaatan FABA juga berpotensi menyerap tenaga kerja pada usaha mikro dan kecil yang dapat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tak hanya dalam pembangunan infrastruktur, FABA juga dapat dimanfaatkan menjadi material pendukung untuk stabilisasi lahan, reklamasi bekas tambang, hingga sektor pertanian.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang melakukan penyusunan regulasi terkait pengelolaan dan penggunaan FABA untuk kepentingan industri turunan.
“Kami sedang melakukan finalisasi standar operasional prosedur penggunaan dan pengelolaan FABA supaya nanti bisa dikelola dengan baik,” pungkas Rida Mulyana.
Standar operasional prosedur pengelolaan FABA itu nantinya akan menjadi acuan bagi seluruh kegiatan PLTU dalam mengelola limbah tersebut. Dengan demikian, FABA bisa dikelola secara baik sehingga lebih aman bagi lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta negara.
Berita Finansial | Sumber : Pemanfaatan FABA bisa menghemat anggaran infrastruktur Rp4,3 triliun